1990 ini patut diacungi jempol.
Meski tidak memiliki postur tubuh tegap dan keterampilan bela diri, dia
berhasil meringkus dua penjambret. Atas keberanian itulah, dia
mendapatkan penghargaan dari Wali Kota Padang Fauzi Bahar saat
peringatan Sumpah Pemuda.
NAMA Roby Harianto
menggema di seantero lapangan Imam Bonjol Padang, kemarin. Ketika
namanya disebutkan, pemuda ini langsung maju ke pinggir lapangan
upacara. Tapi di saat protokoler menyebutkan dia pemuda yang berhasil
menggagalkan aksi jambret dan membekuk dua penjambret dengan tangan
kosong, para peserta upacara bertepuk tangan.
Sambil menahan haru, sesaat setelah disalami Wali Kota Padang Fauzi Bahar yang langsung menyerahkan reward Rp 5 juta, pemuda kelahiran Sibolga ini menceritakan kisahnya kepada Padang Ekspres.
Masih segar dalam ingatannya, 1
September lalu, sekitar pukul 17.30, dia memboncengi teman wanitanya
dengan motor. Dia tidak curiga sama sekali ketika dua pria tak dikenal
membuntutinya dari belakang.
Ketika itu, Roby bersama teman wanitanya
menuju salah satu kafe di Jalan Ahmad Yani. Di saat melambat laju
motor hendak berbelok ke kanan, tiba-tiba kedua pria tadi langsung
merenggut tas temannya. Menyadari temannya dijambret, dia langsung
mengejar penjambret tersebut.
Penjambret itu melarikan diri ke arah
Jalan Kartini menuju Jalan Sudriman, dekat ATM Bank Mandiri. Dia terus
mengejar penjambret yang mengendarai motor dengan kecepatan tinggi.
Sesampai di Jalan Sudirman, Roby melihat penjambret itu masuk ke Jalan
Situjuh.
Apes bagi kedua penjambret ini, ketika berada di depan SMAN 10 Padang. Langkah penjambret itu terhalang tenda baralek
warga. Di saat itulah, Roby menabrak motor penjambret itu. Tak ayal,
masyarakat sekitar terkejut. Setelah diberitahu kedua pria itu
penjambret, warga spontan melumpuhkannya. Namun, seorang penjambret lagi
berhasil kabur.
Robi pun kembali mengejarnya. Di salah
satu gang di Jalan Situjuh, Roby berduel satu lawan satu dengan
penjambret. “Saya sempat bertinju dengan penjambret itu. Setelah itu,
datang warga membantu saya,” ucap Roby. Kedua penjambret lalu dibawa ke
kantor polisi dan terbebas dari amukan massa.
Roby mengatakan, saat melakukan
pengejaran, dia bertekad menciduk penjambret dan mengembalikan tas
temannya itu. “Jika dihitung-hitung, isi tas hanya ada Rp 200 ribu. Ada
juga timbul rasa takut. Apalagi saya tak punya ilmu bela diri,” ulas
alumni ATIP Padang 2012 Jurusan Manajemen Industri ini.
Orangtua Roby, Ali Gabus saat menemani
Roby mendapatkan penghargaan dari wako Padang, menceritakan, sebagai
penisunan anggota TNI AD berpangkat pelda, dia memberikan pendidikan
karakter pada anak-anaknya. “Saya menanamkan rasa tanggung jawab,
rajin, dan setia kawan,” kata Ali yang terakhir bertugas sebagai intel
Korem 032 Wirabraja ini.
Wali Kota Fauzi Bahar memuji tindakan
Roby yang berani melawan kejahatan. “Ayo, pemuda Padang. Harus berani
dan buktikan kalau pemuda bisa mengguncang dunia,” imbuhnya.